Momen Sukacita Idulfitri Tak Hanya Milik Manusia Bebas

Momen Sukacita Idulfitri Tak Hanya Milik Manusia Bebas
Petugas cek barang bawaan pengunjung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram saat momen Idulfitri. Foto: Lombok Post/JPNN.com

Matanya sesekali melihat ke arah timur, tempat masuk para pengunjung. Mengawasi setiap orang yang datang.

”Belum ada yang kunjungi saya, sejak bulan puasa sampai sekarang,” kata Nas lantas menghisap rokok dengan kuat dan menghembuskan asapnya dengan pelan.

Nas rupanya tengah menanti keluarganya. Pria yang telah divonis 10 bulan penjara akibat mencuri tenda ini mengatakan, selama ia berada di penjara, baru satu kali keluarganya datang menjenguk.

”Kakak saya pernah datang. Itu juga ikut orang lain, karena belum punya kartu kunjungan,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai keluarganya yang tidak datang, Nas mengaku tidak mengetahui penyebabnya. Tetapi ia yang baru menjalani hukuman 5 bulan penjara ini menduga, keluarganya kecewa dengan masuknya ia ke dalam penjara.

Kata Nas, meski kecewa tidak dikunjungi, dia berusaha menghibur diri dengan melihat kegembiraan warga binaan lainnya. ”Kecewa sih ada, apalagi istri juga sama sekali belum pernah datang, tapi mau bagaimana lagi,” kata dia pasrah.

Penantian Nas kembali pupus. Hingga pukul 12.30 Wita, di saat waktu kunjungan berakhir, tak satupun keluarganya yang datang menemuinya. Namun Nas tidak sendiri. Selain dia, terdapat napi lain yang juga tidak dikunjungi keluarganya. Namanya Yohan.

Hanya saja nasib Yohan sedikit lebih baik. Di hari kunjungan biasa, sedikitnya sudah tiga kali keluarganya datang berkunjung. Selain itu, pada pekan depan, Yohan juga akan menyelesaikan masa hukumannya di Lapas Mataram.

Momen sukacita hari raya Idulfitri dan Lebaran Topat, bukan saja menjadi milik manusia bebas. Tahanan dan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News