Moncer Sepanjang 2019, Bank BJB Diprediksi Terus Tumbuh di 2020

Moncer Sepanjang 2019, Bank BJB Diprediksi Terus Tumbuh di 2020
Foto: Direksi dan manajemen Bank BJB. Foto: Bank BJB

"Corona dampaknya terhadap investasi asing terutama Tiongkok akan berkurang. Ruang itu bisa menjadi peluang bagi Bank BJB. Dari sisi perdagangan, volume transaksi barang e-commerce yang lebih dari 60 persen berasal dari Tiongkok akan drop. Saatnya para pengusaha lokal mendapatkan sokongan untuk bank bjb mengambil peran itu. Di sisi lain, para pelaku usaha juga harus memperbaiki produktivitas dan kualitas efisiensi," tutur Acuviarta.

Selain itu, Acuviarta juga menyarankan agar Bank BJB terus mematangkan strategi dan melakukan peningkatan kualitas pelayanan maupun efisiensi demi merespons kebutuhan pasar yang semakin bergerak dinamis. Langkah-langkah yang telah ditempuh perseroan sejauh ini dinilai sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan ekspansi yang diharapkan.

“Bank BJB harus mengombinasikan peluang yang tersedia, baik itu di sektor pembiayaan untuk korporasi, maupun UMKM. Inovasi-inovasi yang sudah diupayakan juga harus menjangkau daerah yang fokus menjadi pasar. Efisiensi harus terus dilakukan. Sinergi dengan pemerintah daerah untuk mendukung berbagai program dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui beragam sektor juga harus terus digelorakan," ujarnya.

Gaung inovasi memang semakin bergelora diupayakan bank bjb belakangan ini. Serentetan pembaruan yang memanjakan, baik dalam rupa produk pun juga program, terus disajikan perseroan. Beberapa yang teranyar, bank bjb telah melakukan perbaikan rumah aplikasi bjb digi sehingga menjadi lebih ramah dan mudah saat digunakan. bank bjb juga menjadi salah satu perbankan pionir dalam mengadopsi teknologi QR Code Indonesia Standard (QRIS) payment yang saat ini tengah direncanakan untuk diterapkan secara menyeluruh.

Di luar itu, perseroan juga memiliki sejumlah infrastruktur andalan dalam bentuk pusparagam yang merupakan hasil kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam bentuk elektronifikasi pajak dan pengelolaan keuangan daerah melingkupi Pembayaran PBB-P2, E-Channel Samsat (E-Samsat), Tabungan Samsat (T Samsat), Samsat Jawa Barat Ngabret/Bergerak Cepat (SAMSAT J'bret), Samsat Banten Hebat (SAMSAT), Internet Banking Corporate (IBC) dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP).

Beriringan dengan itu, optimalisasi perambahan pasar yang juga senantiasa digenjot di berbagai daerah. Langkah tersebut dijalankan via strategi pembiayaan bagi pengusaha mikro yang kian ekspansif. Berdasarkan catatan perseroan, outstanding kredit mikro konsisten bertumbuh beberapa tahun terakhir.

Teranyar, sepanjang 2019 lalu Bank BJB mencatatkan penyaluran pembiayaan mikro sebesar Rp 5,8 triliun atau tumbuh 5,5 persen y-o-y. Upaya ini didorong pula oleh siasat pemberdayaan agen Bank BJB BiSA Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) sebagai mitra pemasaran sekaligus perpanjangan tangan perseroan yang melakukan edukasi produk-produk keuangan perbankan demi perluasan akses.

Dengan merujuk pada bekal infrastruktur dan langkah-langkah strategis yang telah dipersiapkan secara matang, Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto menilai optimisme yang berembus dari dalam tubuh perseroan sebagai sesuatu yang wajar. Ia meyakini Bank BJB bakal mampu menjaga tren pertumbuhan positif di tengah berbagai situasi dan kondisi yang bakal terjadi sepanjang tahun.

Kinerja apik yang diperlihatkan Bank BJB sepanjang 2019 diprediksi akan terus berlanjut memasuki tahun 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News