MPR Gelar Silaturahmi Kebangsaan di Institut Kesehatan Deli

MPR Gelar Silaturahmi Kebangsaan di Institut Kesehatan Deli
Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono menjadi narasumber acara bertema 'Pemuda dan Pendidikan Membangun Peradaban Bangsa' di Institut Kesehatan Deli Husada, Deli Tua, Sumatera Utara, Jumat (24/11). Foto: Humas MPR

jpnn.com, MEDAN - Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan dan Orasi Pendidikan dengan tema 'Pemuda dan Pendidikan Membangun Peradaban Bangsa' di Auditorium Institut Kesehatan Deli Husada, Deli Tua, Sumatera Utara, Jumat (24/11).

Acara tersebut dihadiri Pimpinan Badan Penganggaran MPR RI dari Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding sebagai narasumber acara, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono yang juga sebagai narasumber acara, Rektor Institut Kesehatan Deli Husada dan ratusan mahasiswa dan mahasiswi Institut Kesehatan Deli Husada.

Dalam kesempatan awal, Sarifuddin Sudding sangat mengapresiasi penyambutan dari para peserta terhadap acara silaturahmi kebangsaan MPR.

“Saya sangat apresiasi responsif yang luar biasa dari generasi muda memang sangat kami harapkan,” katanya.

Menurut Sarifuddin, dalam sejarah perjalanan pergerakan dan perubahan bangsa Indonesia mulai tahun 1908, tahun 1928, di era orde lama, orde baru dan di era reformasi kiprah pemuda Indonesia sangat berperan. Sehingga perubahan demi perubahan yang mewarnai bangsa ini ada peran besar pemuda Indonesia itu adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dibantah.

Peran yang luar biasa dari pemuda Indonesia terjadi pada tahun 1928 dimana sumpah pemuda dideklarasikan. Sumpah tersebut adalah elemen pengikat seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu tanpa mempersoalkan lagi perbedaan. Isi sumpah pemuda tersebut sangat luar biasa. Sumpah tersebut adalah cikal bakal semangat seluruh pemuda bersama rakyat Indonesia untuk menggapai cita-cita bersama yakni kemerdekaan.

Dalam kesempatan yang sama, Ma'ruf Cahyono juga sangat mengapresiasi atensi dan respons luar biasa dari peserta.

Ma’ruf sempat terkesima dengan jawaban kompak dan keras para peserta ketika dirinya membacakan satu baris bait puisi tentang Indonesia.

“Masih Indonesiakah kita?” satu bait puisi tersebut dijawab lantang peserta dengan kata-kata "masih bapak".

Dalam sejarah perjalanan pergerakan bangsa Indonesia mulai tahun 1908, tahun 1928, era orde lama, orde baru dan di era reformasi kiprah pemuda sangat berperan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News