MPR Gelar Sosialisasi Empat Pilar lewat Tontonan Memikat

MPR Gelar Sosialisasi Empat Pilar lewat Tontonan Memikat
Pentas seni tradisional wayang orang dan wayang kulit untuk sosialisasi Empat Pilar MPR. Foto: Humas MPR.

Untuk melakukan ini para mahasiswa membutuhkan empat hari latihan tanpa diiringi dalang, dan sekali latihan diiringi dalang yang dilakukan beberapa saat sebelum pementasan dilaksanakan.

Selanjutnya, Bambang Sadono yang pernah menjabat Ketua Badan Pengkajian MPR ini menyatakan, pagelaran seni budaya wayang paling cocok untuk sarana sosialisasi Empat Pilar di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Selain memang digemari, wayang termasuk seni yang memasyarakat dan ceritanya mudah dicerna.

Untuk itu, Bambang Sadono mengusulkan agar jumlah (kuota) pementasan seni budaya di Jawa Tengah ditambah lagi di masa mendatang.

Mengenai lakon ‘Sumpah Setyaki’ yang memang sengaja dipilih, karena karakter tokoh ini sangat sejalan dengan nilai-nilai Empat Pilar. Setyaki, jelas Bambang Sadono, adalah sosok pejuang yang sangat ikhlas. Dia sosok yang luar biasa, dan seorang pahlawan yang sama sekali tak punya kasus.

Meski tubuhnya kecil dan berkulit hitam, dia berjuang untuk membela pemimpinnya tanpa diperintah. Jadi, “Setyaki adalah simbol seorang yang ikhlas berjuang,” katanya.

Sementara Kepala Biro Humas Setjen MPR, Siti Fauziah, SE., MM., selaku panitia pelaksana dalam laporannya menyatakan, sangat menghargai upaya Bambang Sadono dalam ikut melestarikan seni budaya tradisional Jawa, khususnya wayang. Upaya menggabungkan seni wayang kulit dan wayang orang, menurut Siti Fauziah, merupakan bukti bahwa Bambang Sadono adalah pencinta seni Jawa. Dan, MPR menetapkan seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi.

Selain melalui seni budaya, dalam melakukan Sosialisasi Empat Pilar, MPR juga menggunakan berbagai cara, antara lain ToT, FGD, seminar, lomba cerdas cermat (LCC). Dan, MPR memilih pagelaran seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar, karena ini salah satu upaya MPR menjaga seni budaya tradisional agar jangan sampai punah.

Mengingat arus budaya dari luar sangat memengaruhi kehidupan anak-anak sekarang. “Kalau kita kurang hati-hati, seni budaya leluhur kita bisa punah. Karenanya perlu dilestarikan,” katanya.

Sosialisasi Empat Pilar MPR di Jepara dikemas dalam tontotan wayang kulit dan wayang orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News