MPR Minta Kedaulatan Negara Ditegakkan lewat Gerakan Ini

MPR Minta Kedaulatan Negara Ditegakkan lewat Gerakan Ini
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berharap peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara mampu membangkitkan semangat generasi muda. Foto: Humas MPR RI

Serangan Umum 1 Maret membuat dunia sadar Indonesia masih ada.

Upaya di meja perundingan pun dilanjutkan lewat Konferensi Meja Bundar. Pada 27 Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

Menurut Lestari, peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara harus mampu membangkitkan semangat generasi saat ini untuk selalu menegakkan kedaulatan negara di tengah persaingan dengan negara-negara lain di dunia.

Mengedepankan semangat penegakan kedaulatan negara, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus menjadi dasar bagi generasi penerus bangsa dalam membuat kebijakan, bersikap dan beraktivitas di keseharian.

Penegakan kedaulatan negara, tambah Rerie, membutuhkan semangat kebersamaan karena untuk mewujudkan negara yang berdaulat harus diupayakan secara kolektif oleh seluruh anak bangsa.

"Perlu sebuah gerakan bersama, bukan hanya tindakan satu dua orang, agar negara ini memiliki kedaulatan yang kuat dan mampu berperan lebih luas di dunia," ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Rerie sangat berharap seluruh anak bangsa menyadari pentingnya penegakan kedaulatan negara di tengah sejumlah kekuatan dunia yang saat ini mencari titik keseimbangan baru pascapandemi Covid-19.

''Dengan menunjukkan eksistensi sebagai negara yang kuat, bangsa dan negara kita akan selalu diperhitungkan dalam persaingan dengan negara-negara lain di dunia,'' tandas Rerie. (mrk/jpnn)

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menuturkan, menjadikan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara merupakan langkah strategis


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News