MPR Sesalkan Konten Negatif Masih Ramai Jelang Pemilu

MPR Sesalkan Konten Negatif Masih Ramai Jelang Pemilu
Anggota MPR RI Ahmad Zainuddin saat memberi Sosialisasi Empat Pilar di Aula Sekretariat RW 11 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: FPKS MPR

jpnn.com, JAKARTA - Munculnya isu yang mendebatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam dinamika politik terkait Pemilu 2019 sangat disesalkan. Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final, seharusnya tidak menjadi bahan perdebatan bagi kedua kubu pasangan calon presiden.

“Seharusnya Pancasila tidak perlu lagi menjadi bahan perdebatan. Sudah final. Perdebatan kita seharusnya tentang kemajuan. Bagaimana bangsa ini maju dalam percaturan global,” ujar anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Zainuddin saat memberi Sosialisasi Empat Pilar di Aula Sekretariat RW 11 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, kemarin.

BACA JUGA: Konten Negatif di Twitter Paling Banyak Diadukan ke Kominfo

Menurut Zainuddin, masih ada konten perbincangan antar dua kubu pasangan capres di masyarakat, baik media sosial maupun media konvensional, yang sebenarnya tidak substansial dan konstruktif bagi visi kemajuan bangsa. Seharusnya, menurut dia, konten-konten perbincangan dan perdebatan yang ditampilkan kubu kedua pasang calon berisi konten konstruktif terkait visi besar Indonesia menjadi negara maju.

“Salah satunya perbincangan soal Pancasila dibenturkan dengan Islam atau khilafah, ini Pancasilais yang lain tidak. Ini tidak produktif. Hubungan Pancasila dan Islam sudah final, tidak ada pilihan lain. Sekarang bagaimana mengembalikan Indonesia sebagai Macan Asia," imbuhnya.

Selain itu, Zainuddin juga mengatakan, masyarakat perlu memahami Empat Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, terutama kelompok milenial.

Menurutnya, pemahaman yang baik tentang Empat Pilar kebangsaan seyogiayanya dapat mendorong kelompok milenial berpartisipasi aktif dalam Pemilu. Jika partisipasi kelompok milenial terhadap pemilu rendah, itu artinya menunjukkan pemahaman mereka tentang Empat Pilar Kebangsaan juga masih rendah.

"Kelompok milenial ini paling rentan kena dampak globalisasi dan cenderung tidak peduli dengan politik. Karena itu kuncinya di Empat Pilar ini. Paham Empat Pilar bisa mendorong mereka untuk aktif dalam pembangunan politik kita, terutama pemilu," ujarnya.(fri/jpnn)


Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final, seharusnya tidak menjadi bahan perdebatan bagi kedua kubu pasangan calon presiden.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News