Mufti Anam Kasih Jempol Buat Penjelasan Jokowi di Mata Najwa

Mufti Anam Kasih Jempol Buat Penjelasan Jokowi di Mata Najwa
Mufti Anam. Foto: source for JPNN.com

”Jadi misalnya kebijakan pelarangan mudik diumumkan Maret, ada potensi penumpukan di pusat-pusat transportasi, bisa chaos. Jadi ada transmisi kebijakan, publik waspada tapi tetap tenang. Itu penting dalam situasi saat ini agar tidak memperparah keadaan,” ujarnya.

Terkait warga yang pulang kampung terlebih dahulu sebelum pelarangan mudik, sambung Mufti, penjelasan Jokowi sudah gamblang, bahwa mereka sebagian besar adalah pekerja di Jakarta yang kehilangan pekerjaan karena pandemi.

”Dan pulangnya itu dikoordinasikan antardaerah, terbukti ada screening di perbatasan wilayah, kemudian ada rumah isolasi berbasis desa untuk menampung warga yang datang. Ini opsi-opsi kebijakan, tidak sepenuhnya ideal, tetapi yang terbaik dalam situasi saat ini,” ujarnya.

Mufti memaparkan, Jokowi juga menunjukkan bahwa prioritas pemerintah adalah kesehatan. Terbukti telah mendatangkan serta memproduksi obat, penambahan tes PCR dan laboratorium pengetesan.

”Namun harus diakui ada beberapa kekurangan dalam penanganan kesehatan, itu perlu diperbaiki, terutama harus dipacu penambahan tes PCR hingga 10.000 spesimen per hari,” ujarnya.

Yang juga patut diapresiasi adalah upaya Jokowi menjaga bantalan ekonomi rakyat dengan menggelontorkan stimulus Rp 405 triliun.

”Ada Rp 110 triliun jaring pengaman sosial, ditambah Rp 22 triliun dana desa dialihkan untuk bansos tunai. Belum lagi puluhan triliun realokasi APBD se-Indonesia yang tegas diperintahkan pemerintah pusat untuk jaring pengaman warga. Jaring pengaman memberi rasa tenang publik, dan itu penting agar Indonesia lolos dari situasi sulit ini dengan baik,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)

Opsi-opsi kebijakan dari Jokowi mungkin tidak sepenuhnya ideal, tetapi yang terbaik dalam situasi seperti ini.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News