Mugabe Ogah Lengser, Pengin Jadi Presiden Sampai Mati

Mugabe Ogah Lengser, Pengin Jadi Presiden Sampai Mati
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe. Foto: AFP

Kendati sebagian besar penduduk Zimbabwe menginginkan perubahan rezim, tidak banyak di antara mereka yang mau angkat suara soal kudeta militer.

Mereka juga enggan menanggapi status tahanan rumah Mugabe. Tapi, saat dimintai pendapat tentang kondisi Harare, mereka rata-rata justru senang.

’’Situasinya cukup oke. Kami semua bisa kembali bekerja dengan tenang,’’ kata Clinton Mandioper.

Penduduk Harare itu merasa jauh lebih aman dengan keberadaan para tentara tersebut. Biasanya, kota itu didominasi polisi yang gemar melakukan pungutan liar. Tanpa polisi, untuk sementara, warga bebas dari pungutan liar.

Bentrokan antara polisi dan aparat pecah di Harare kemarin. Awalnya, polisi yang berjaga di kompleks pemerintahan menegur tentara yang bertugas di sana.

Karena tidak terima, polisi dan tentara pun cekcok. Pada akhirnya, para serdadu Zimbabwe itu mengamankan polisi-polisi Harare ke lokasi aman dan mengambil alih tugas mereka sendirian.

Sementara itu, mendengar kup melawan Mugabe, Morgan Tsvangirai bersorak. Tokoh oposisi yang menjalani perawatan medis di Inggris dan Afsel itu kembali ke tanah kelahirannya pada Rabu malam.

Politikus yang mengidap kanker itu, kabarnya, akan kembali ke pemerintahan sebagai presiden. Sebab, dia mengincar posisi presiden yang hendak ditinggalkan Mugabe.

Upaya militer membujuk presiden tiga dekade Robert Mugabe lengser menemui jalan buntu

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News