Muhammad dan Maria Jadi Konten demi Penjualan Holywings Naik, Astaga
"Mereka membuat konten tersebut untuk menarik pengunjung datang ke gerai, khususnya di gerai yang presentase penjualannya di bawah target 60 persen," tuturnya.
Keenam tersangka tersebut dijerat Pasal 14 ayat 1 dan 2 UU No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, khususnya pasal menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, pasal 156 atau pasal 156a KUHP yang pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama.
Selain itu para tersangka juga dijerat Pasal 28 ayat 2 UU ITE tentang menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Atas perbuatan tindakan pidana keenam tersangka mengenai hoaks dan penistaan agama, mereka juga mendapat ancaman hukuman 10 tahun penjara. (antara/jpnn)
Para pelaku membuat konten Muhammad dan Maria untuk menarik pengunjung, khususnya di gerai yang presentase penjualannya rendah.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Polisi Ungkap Alasan TikToker Bikin Konten Penistaan Agama
- Kabar Terkini dari Polda Lampung Soal Kasus Komika Aulia Rakhman
- Sukurin, Komika Tersangka Penistaan Agama di Kampanye Anies Ditahan
- Eks Ketua Bawaslu: Pelantikan Kada Hasil Pilkada 2024 Harus Serentak, Perlu Perppu
- Pihak Panji Gumilang Ajukan Penangguhan Penahanan, Brigjen Djuhandhani Beri Respons Begini
- Panji Gumilang Jadi Tersangka, Ustaz Hilmi Firdausi: Kado yang Indah di HUT ke-78 RI