MUI, Medco dan PT BAV Luncurkan Program Arus Baru Ekonomi Indonesia

MUI, Medco dan PT BAV Luncurkan Program Arus Baru Ekonomi Indonesia
MUI, Medco dan PT BAV meluncurkan Program Arus Baru Ekonomi Indonesia. Foto-foto: source for JPNN.com

Sementara “Program Konco Jagung”, yang akan menempati 6.000 hektare lahan di Bojonegoro, Jawa Timur, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor jagung nasional yang setiap tahun mencapai 2,4 juta ton. Muara dari program ini adalah menguatnya perekonomian umat, terutama petani.

Sedangkan Program Pengasuhan Bisnis merupakan kolaborasi antara perusahaan dan UMKM yang sukses dibina oleh Perusahaan Modal Ventura Daerah dengan sejumlah pesantren. Kolaborasi ini diharapkan bisa menularkan semangat kewirausahaan komunitas pesantren dengan cara belajar langsung di UMKM atau pun perusahaan yang sudah sukses.

Kiai Ma’ruf menjelaskan bahwa Arus Baru Ekonomi Indonesia merupakan gagasan setelah MUI bertemu dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Program ini menekankan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi umat dari bawah. “Hal ini supaya ekonomi tidak hanya berputar di atas saja,” ujarnya.

Sementara founder Medco, Arifin Panigoro, menegaskan bahwa ia mendukung gagasan MUI dan pemerintah untuk memperkuat ekonomi umat. “Pemerintah tidak boleh ditinggalkan sendirian dalam membangun ekonomi umat. "Swasta, ormas Islam, UMKM, dan yang lebih penting lagi pesantren, harus bergerak bersama mewujudkan kesejahteraan. Kita harus berada di garda depan untuk membangun ekonomi umat yang kokoh,” ujarnya.

Dengan adanya penandatanganan kerja sama ini, dia berharap gagasan-gagasan pengembangan ekonomi umat segera bisa dilaksanakan. “Paling tidak enam bulan setelah penandatanganan ini harus ada yang terealisasi,” katanya.

Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, yang juga hadir dalam peluncuran program itu, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari gagasan presiden untuk mengurangi kesenjangan ekonomi umat. “Faktanya kesenjangan memang ada, ini ibarat rumput kering yang mudah terbakar oleh isu apa saja. Jadi harus ditanggulangi,” ucap Teten.

Teten menambahkan, bahwa program pengurangan kesenjangan ekonomi umat seperti ini bisa dijalankan dalam tiga pilar, yaitu akses lahan, akses modal, dan akses pendidikan. Dengan tiga pilar itu diharapkan ekonomi umat bisa terangkat. “Indonesia sebenarnya punya potensi lompat jadi negara maju kalau tidak ada gejolak-gejolak politik, nah kesenjangan sebagai akar persoalan harus dikurangi,” katanya. (adk/jpnn)


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menyatakan, kesenjangan ekonomi di Indonesia masih harus menjadi perhatian banyak pihak. MUI pun


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News