MUI Tarik 47 Buku SD Berbau Porno
Ketua MUI: Orang Tua dan Guru Harus Jeli Memilih Buku
Senin, 02 Juli 2012 – 01:12 WIB
Potongan kalimat berbau porno di dalam buku dongeng tersebut mulanya diperlihatkan seorang warga, Adnan, selanjutnya dilaporkan kepada Ketua MUI Kabupaten Mimika dan jamaah Masjid Ar-Rahman. “Buku-buku berbau pornografi dan tidak patut untuk siswa SD. Kemungkinan buku tersebut tidak hanya satu, karena ada beberapa buku lain yang sudah tersebar di sekolah-sekolah dasar,” paparnya.
Baca Juga:
Kata Amin, sebelumnya juga sudah ditemukan buku serupa di beberapa daerah di Jawa. Seperti: Ada Duka di Wibeng karangan Jazimah AlMuhyi, Tambelo Kembalinya si Burung Camar karangan Redithe K, dan Tidak Hilang Sebuah Nama karangan Galang Luthfianto.
“Kalau menurut psikolog, sangat disesalkan buku-buku seperti ini (beredar). Karena buku fiksi tersebut dapat mendorong anak dalam perkembangan imajinasinya dengan mencoba. Jika dibaca anak sekolah yang tengah mengembangkan imajinasinya, akan mendorong rasa ingin tahu yang berkembang liar, akhirnya mereka mencobanya,” terangnya.
Ustad Amin mengatakan, buku fiksi yang berisi pesan moral, tidak harus menyampaikan isinya dalam kalimat yang vulgar tentang seks. “Sebab, bukan pengetahuan ilmiah yg didapatkan, tapi justru rasa ingin tahu yang ditafsirkan macam-macam oleh anak,” tandasnya.
TIMIKA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika kembali melakukan langkah untuk membentengi umat muslim di Kabupaten Mimika dari pengaruh
BERITA TERKAIT
- Keren, 36 Siswa SMA Labschool Cirendeu Diterima Kampus Terbaik Dunia
- Kipin Dinobatkan Sebagai Salah Satu Perusahaan EdTech Top Dunia 2024
- Green Smart Leaders Menampilkan Proyek Daur Ulang Inovatif Siswa SMA
- Sekolah Cendekia Harapan Gandeng Kreats Siapkan Generasi Melek Data
- 150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang
- Lewat Seminar Motivasi, Astra Meluncurkan Program Pembinaan di Lebak