Muktamar Minoritas

Oleh: Dahlan Iskan

Muktamar Minoritas
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang menang langsung mencium tangan yang kalah secara takzim. Yang menang memuji yang kalah. Yang kalah mendukung yang menang.

Tidak sampai ada keributan di Muktamar. Justru banyak kejadian yang mengundang tawa. Misalnya: di ruang sidang pleno itu tiba-tiba ada pengumuman soal sandal.

"Mohon perhatian, waktu salat Subuh tadi ada yang meninggalkan masjid lebih dahulu dengan pasangan sandal yang salah. Mohon dikembalikan."

Ada juga yang mengedarkan foto tulisan di aula sidang itu: DILARANG MEROKOK.

Tulisan itu terlihat kecil di kejauhan sana. Maka perlu diberi tanda panah sehingga yang melihat foto tersebut langsung bisa membaca larangan itu.

Yang lucu ialah komentar di bawah foto itu: Muktamar NU ini sudah terpengaruh Muhammadiyah. "Sudah pakai dilarang merokok segala," tulisnya.

Masih ada lagi yang bikin peserta Muktamar gerrrrr. Yakni ketika pembacaan nama salah satu ketua cabang NU yang punya hak suara.

Nama ketua cabang dari NTT itu ternyata Ahmad Golkar. Atau sejenis itu.  "Ternyata Golkar punya hak suara di Muktamar NU," gurau mereka.

Incumbent Ketua Umum KH Said Aqil Siroj kalah. Incumbent Katib Aam PBNU KH Yahya Staquf atau Gus Yahya menang di Muktamar NU.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News