Mulai 12 Desember, Garuda Indonesia Terbang ke Mumbai

Mulai 12 Desember, Garuda Indonesia Terbang ke Mumbai
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

Dari catatan Garuda, wisatawan India yang datang ke Indonesia tahun 2015 lalu mencapai 270.000 orang. Sedangkan hingga akhir 2016 ini mencapai 350.000 orang.

“Kota Mumbai sendiri merupakan salah satu pusat perekonomian terpadat di India. Mumbai memiliki “Gross Domestic Product (GDP)” tertinggi dari kota manapun di Asia Selatan, Barat, atau Tengah,” lanjut Benny.

Penerbangan itu diharapkan dapat memberikan ragam pilihan penerbangan bagi masyarakat di India yang hendak bepergian ke beberapa kota besar di Indonesia, khususnya ke Jakarta, Denpasar, Surabaya dan Medan. Selain itu juga diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan India. Terutama  melalui pengembangan basis konektivitas kedua negara yang dapat mendukung peningkatkan aktivitas perekonomian, pariwisata, serta sosial budaya.

Tentu, dengan keputusan Garuda ini seirama dengan hal yang digaungkan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IV Kemenpar Indonesia Incoporated. Salah satu poin yang penting yang disimpulkan di Rakornas  demi mengejar target 15 juta Wisatawan Mancanegara tahun 2017 mendatang, air connectivity harus ditingkatkan demi pencapaian target tersebut.

”Tanpa air connectivity, unsur digital tourism yang ada di Komisi I, dan implementasi homestay yang ada di komisi II tidak akan berhasil tanpa air connectivity. Karena ini merupakan hal yang sangat penting di mana mendatangkan para wisman agar datang ke negara kita,” ujar VJ.

Lebih lanjut VJ menambahkan, komisi III membahas akses wisatawan agar bisa masuk ke Indonesia. Komisi III terdiri dari AP1, Ditjen Anggaran KemenKeu, BP3M, BPKK, AP2, Bappenas, BP3N, Kadispar,  AirNav, LKPP (Kebijakan Pengadaan), BPDIP, 6 Airlines, Ditjen Hubud dan Biro Pran Kemenpar.

Sementara topik utama yang didiskusikan adalah keterbatasan slot time di Bandara, kemudahan izin rute baru dan ketersediaan traffic rights, operasionalisasi joint-promotion dan extra marketing support. Menurut VJ, hal yang juga diharapkan dari Rakornas Komisi III itu adalah komitmen dari AP1, AP2 dan AirNav terkait dengan kecukupan Slot Time di Bandara.

"Komitmen DitjenHubud perihal kemudahan perijinan dan ketersediaan traffic right, penyusunan Tim Kerja untuk membuat atau merubah aturan yang diperlukan untuk mengoperasionalkan  joint-promotion dan extra marketing support,” ujarnya.

JAKARTA - Kabar baik datang dari maskapai nasional Garuda Indonesia. Di tengah peak season bulan Desember, maskapai pelat merah itu hampir pasti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News