Mulai Tahun Depan Sekolah Di Canberra ini Tidak Lagi Ajarkan Pelajaran Bahasa Indonesia

"Keputusan membatalkan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah negeri unggulan di ibukota negara sementara PM Australia berbicara di Indonesia tentang pentingnya bahasa Indonesia membuat hal itu tampak sangat tidak bijaksana," katanya.
'Bencana bagi hubungan kita dengan Indonesia'

(AAP: Lukas Coch)
Seorang analis mengatakan keputusan untuk membatalkan program bahasa Indonesia ini bertentangan dengan komitmen Pemerintah Australia untuk memperkuat hubungan dan memprioritaskan pengajaran bahasa Asia di sekolah.
Sebelumnya PM Scott Morrison berjanji untuk mengembangkan hubungan strategis yang lebih dekat antara kedua negara setelah mengunjungi Jakarta dalam lawatan internasional pertama-nya sejak terpilih menjadi Perdana Menteri Australia pada akhir Agustus tahun ini.
Janji tersebut bertujuan untuk menegaskan komitmen Australia dalam memprioritaskan diplomasi regional dan menjalin hubungan yang erat.
"Dengan menghapus Bahasa Indonesia dari apa yang mereka tawarkan, mereka tidak hanya [menentang] rekomendasi umum dari Pemerintah federal Australia, tetapi juga [akan] melawan kebijakan mereka sendiri," kata George Quinn, seorang ahli studi Indonesia di Universitas Nasional Australia.
Dia mengatakan telah terjadi juga kurangnya kepemimpinan yang konsisten oleh Pemerintah Federal dalam hal pengaturan kurikulum nasional untuk bahasa asing.
Keputusan itu akan "mengecewakan dan membawa malapetaka bagi hubungan kita dengan Indonesia", tambahnya.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan