Mulyanto Minta Pertambangan Nikel Diatur Ketat, Jangan Sampai Ini Terjadi

Mulyanto Minta Pertambangan Nikel Diatur Ketat, Jangan Sampai Ini Terjadi
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto meminta pemerintah mengatur pertambangan nikel dengan ketat. Foto: Humas DPR

Adapun total produksi nikel dunia yang berjumlah 2,668 juta ton Ni, Indonesia ternyata menyumbang sekitar 800 ribu ton Ni dalam kurun waktu sepanjang 2019.

Jumlah tersebut secara otomatis menobatkan Indonesia sebagai negara produsen bijih nikel terbesar di dunia. Disusul oleh Filipina dengan jumlah 420 ribu ton Ni, Rusia 270 ribu ton Ni, dan Caledonia 220 ribu ton Ni.

Dia melanjutkan, hingga Juli 2020, total neraca sumber daya bijih Nikel Indonesia mencapai 11,88 miliar ton, sedangkan total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton.

Sumber daya ini tersebar di tiga provinsi yaitu di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Muyanto pun mendorong agar optimalisasi aktivitas penambangan nikel di berbagai daerah.

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia tetapi harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Ini penting, bukan hanya dalam rangka menangkap peluang pasar perdagangan nikel, namun juga bagi sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat atas pengelolaan sumber daya alam ini," tegas Mulyanto. (mcr10/jpnn)

Potensi pertambangan nikel harus dioptimalkan, namun diatur dengan ketat. Hal ini dikemukakan oleh Legislator PKS. Simak selengkapnya.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News