Mungkinkah Pemegang WHV Jadi Warga Asing yang Diprioritaskan Masuk Australia?

Mungkinkah Pemegang WHV Jadi Warga Asing yang Diprioritaskan Masuk Australia?
While most industries are laying off workers, growers are worried they won't have enough. That catch? It's hard, dusty work a long way from the city.

Dia mengatakan NFF akan bekerja sama dengan pihak lain untuk memastikan "proposal jalan pintas bebas COVID" akan memungkinkan para 'backpacker' masuk ke Australia dalam situasi yang aman.

"Program ini akan dilakukan dengan hati-hati."

"Namun dengan pengamanan yang memadai, rasanya sulit membayangkan akan adanya penentangan," kata Rogers.

Data yang juga dikirimkan ke Parlemen Australia menyebutkan saat ini ada kekurangan antara 51 ribu sampai 71 ribu tenaga kerja jangka pendek di bidang pertanian sepanjang tahun.

Aliansi Produsen Produk Segar Australia (AFPA) mengatakan para pemegang WHV menyumbangkan sekitar Rp13 triliun ke dalam perekonomian Australia setiap tahun dan mengisi sekitar 127 ribu lapangan kerja di sektor produk segar, termasuk di bidang ritel dan manufaktur.

Mungkinkah Pemegang WHV Jadi Warga Asing yang Diprioritaskan Masuk Australia? Photo: Para petani Australia mengkhawatirkan panen tidak bisa dilakukan karena berkurangnya pekerja WHV karena adanya pandemi COVID-19. (Supplied: Milan Scheunemann)

 

Australia masih menutup perbatasan bagi perjalanan internasional kemungkinan sampai tahun 2021, namun di bulan April pemerintah Federal mengumumkan mereka yang sudah berada di Australia boleh memperpanjang visa.

Menurut Departemen Dalam Negeri Australia 401 orang pemegang WHV sudah mendapat perpanjangan, demikian juga dengan 3.550 pekerja pemetik buah musiman.

Sekitar 150 orang 'backpackers' kemungkinan akan diizinkan ke Australa dengan pengaturan khusus untuk mengisi kekosongan pekerjaan di pertanian di tengah masa pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News