Murid SD Ini Gagal Rayakan Kemerdekaan Lantaran Jalan Berlumpur dan Jauh
Ali mengakui, di desa mereka hanya ada kendaraan roda dua untuk dipergunakan sebagai alat transportasi. Jalan yang sempit berlubang dan menurun menjadi pemandangan setiap hari. Jika hujan datang, tidak ada yang bisa melakukan perjalanan. Ali Imron berharap agar Bupati Tobasa memperhatikan nasib mereka.
Nurmala Siagian, salah seorang guru di SDN tersebut mengakui kondisi itu. Dia mengatakan bahwa desa mereka sangat butuh pembangunan. Sebab, bukan hanya akses jalan, desa tersebut juga tidak ada penerangan listrik.
“Kami memohon agar pemerintah memperhatikan nasib desa kami. Desa kami tidak memiliki akses jalan dan listrik” ungkap Nurmala.
Sebagaimana diketahui, Dusun Jambu Dolok merupakan desa yang berada sangat jauh dari ibukota Kabupaten Tobasa. Dengan jarak tempuh 2,5 jam baru bisa sampai di desa tersebut. Desa Meranti Tengah pun luput dari perhatian pemerintah.
Sementara, dari Jambu Dolok menuju pusat Kecamatan Pintu Pohan, harus menempuh perjalanan lebih kurang 8 km. Dengan kendaraan roda dua, jarak tersebut bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. (ft)
Sejumlah murid SD Negeri di Dusun Jambu Dolok, Desa Meranti Tengah, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara
Redaktur & Reporter : Budi
- Advokat Peradi Beraksi di Karpet Merah Untuk Peragakan Busana Daerah
- Parade Budaya Merah Putih Dibanjiri Ribuan Warga Jakarta
- Merdeka Air Bersih untuk Warga Desa Boen
- Ribuan Peserta Siap Meriahkan Parade Budaya Merah Putih
- Ortuseight Forte Aegon Rilis Sepatu Bola Edisi Khusus Hari Kemerdekaan RI
- Mak Ganjar Adakan Lomba Pacu Perahu Tradisional Untuk Semarakkan Peringatan Kemerdekaan RI