Musim Kemarau Diperkirakan hingga Akhir Oktober

Musim Kemarau Diperkirakan hingga Akhir Oktober
Kekeringan.

jpnn.com, BALIKPAPAN - Wilayah Kalimantan termasuk Kaltim mulai merasakan kekeringan akibat kemarau panjang. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan Ibnu Sulistyono menuturkan, penyebab kondisi cuaca panas selama Agustus tak lain karena beberapa daerah telah memasuki musim kemarau.

“Ada daerah tekanan rendah di utara khatulistiwa terutama sekarang di timur laut Filipina yang menyebabkan tarikan massa udara ke daerah tersebut,” katanya.

Ibnu menjelaskan, sejauh ini arah angin di Kaltim masih di dominasi dari arah barat daya. Kondisi ini, terjadi sepanjang Agustus hingga November.

Sebelumnya BMKG memprediksi pengaruh musim kemarau berlangsung Agustus hingga September hanya mencakup sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Namun kini pengaruh musim kemarau semakin meluas di sejumlah wilayah Indonesia. Dari wilayah Sumatera bagian Selatan, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan, hingga pertengahan Agustus, hampir seluruh wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Cakupan persentasenya mencapai 95,03 persen. Sedangkan sisanya 4,97 persen masih mengalami musim hujan.

BMKG memprediksi musim kemarau akan berlangsung hingga akhir Oktober. “Dalam satu sampai dua hari ke depan, diprakirakan wilayah Balikpapan masih cerah berawan. Namun untuk daerah Samarinda dan Tenggarong ada potensi hujan ringan atau lokal pada waktu siang hari,” ucapnya.

Ibnu mengungkapkan, BMKG melakukan pantauan terhadap deret hari tanpa hujan (HTH) sebagai indikator kekeringan meteorologis awal.

Musim kemarau sudah mulai dirasakan dampaknya di wilayah Kalimantan, termasuk Kaltim, yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News