Musim Kemarau, Luas Tanam Padi Sumsel Optimistis Capai 200.000 Hektar

Musim Kemarau, Luas Tanam Padi Sumsel Optimistis Capai 200.000 Hektar
Ilustrasi petani menanam padi. Foto: Kementan

jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten se Sumatera Selatan (Sumsel) serta TNI menjamin musim kemarau yang berlangsung hingga Oktober tahun ini tak mengganggu penanaman padi. Pasalnya, optimalisasi lahan rawa melakui Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) dan percepatan luas tambah tanam (LTT) terus digenjot.

Demikian diungkapkan Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan), Andi Nur Alam Syah selaku Penanggung Jawab Program SERASI Sumsel saat melakukan tanam padi hasil Program SERASI seluas 3.350 hektar di Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis (5/9/2019).

Andi Nur Alam menuturkan target LTT di Sumatera Selatan sebesar 200.000 hektar. Percepatan LTT di Kabupaten Muba hingga Oktober mendatang sebagai salah satu upaya mengejar target tersebut.

BACA JUGA: 2019, Ekspor Pertanian Meningkat Tajam

Langkah yang dilakukan yakni menambah bantuan alsintan seperti excavator dan traktor roda 4, kemudian dikerahkan bekerja optimal hingga 16 jam per hari. Percepatan LTT juga digenjot dengan menggunakan drone tanam atau tebar benih.

"Artinya tebar benih tak lagi manual sehingga secara waktu dan biaya menjadi lebih efisien. Semua tim bersinergi langsung kawal proses olah lahan dan tanam, sehingga indeks tanam juga menjadi 2 sampai 3 kali setahun," tuturnya.

Selain itu, beber Andi Nur Alam, Kementan juga menyalurkan program bantuan percepatan tanam untuk skala minimum 100 hektar. Yakni membantu Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pompa, BBM untuk traktor, biaya operator traktor dan operasional gerakan.

BACA JUGA: Kementan Perketat Pengawasan Peredaran Pupuk Bersubsidi

Kementan menjamin musim kemarau yang berlangsung hingga Oktober nanti tak akan mengganggu penanaman padi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News