Muslim di Australia Paling Sering Alami Tindakan Kekerasan Secara Individual
"Ia berkata [dengan kasar] 'Saya tidak mengerti mengapa perempuan Muslim berpakaian seperti ini'. Padahal saya sebenarnya mengenakan pakaian formal dengan kardigan di atasnya."
"Itu benar-benar menggangguku. Aku merasa telingaku dan wajahku memerah. Aku menangis, setelah aku pulang."
Dr Al Haque melaporkan insiden itu, uang tes-nya dikembalikan dan ia menerima permintaan maaf resmi yang tertulis.
Ada pula pengalaman Rahmotollah Ahmadi, yang pindah ke Tasmania sebagai pengungsi bersama keluarganya setelah diterima di Australia.
Ia mengaku jika dirinya dan istrinya mendapat ejekan beberapa kali saat berjalan, dan teman-temannya pernah dilempari telur di hari yang berbeda.
"Ini sangat menyedihkan dan membuat tertekan. Sebelum tiba di Australia, mereka bilang jika kita bebas untuk mengikuti agama apa pun," kata Ahmadi.
Desakan untuk pendidikan agama
Photo: Para peneliti dan pengamat meminta agar pendidikan kesadaran beragama menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar di Australia, meski kebanyakan tidak mendukungnya. (Foto: Interfaith Childhoods)
Sebagai bagian dari proyek ini, Profesor Anna Hickey-Moody akan memimpin rancangan paket pendidikan bagi sekolah dasar untuk mengajarkan para siswa berbagai agama, dengan harapan dapat mengurangi rasisme dan fitnah agama di generasi mendatang.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka