Myanmar Masih Dikucilkan, Filipina Dipastikan Jadi Ketua ASEAN 2026
jpnn.com, JAKARTA - Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mencapai konsensus untuk tidak mengizinkan Myanmar memegang keketuaan blok tersebut pada 2026 sesuai jadwal semula sehingga posisinya akan digantikan oleh Filipina.
Konsensus tersebut dicapai dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Selasa.
Ketua ASEAN ditentukan sesuai abjad negara anggota dalam bahasa Inggris.
Jika merunut jadwal maka Myanmar seharusnya memegang keketuaan ASEAN pada 2026, sedangkan Filipina mendapat giliran pada 2027.
“Disepakati keketuaan ASEAN 2026 akan dipegang oleh Filipina dan ASEAN berkomitmen untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan (ke Myanmar),” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
ASEAN telah melarang para pemimpin junta Myanmar menghadiri pertemuan tingkat tinggi organisasi tersebut karena tak kunjung melaksanakan Konsensus Lima Poin, yang merupakan kesepakatan damai antara ASEAN dan pemimpin junta setelah militer menggulingkan pemerintahan terpilih melalui kudeta pada Februari 2021.
Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Kawasan, I Gede Ngurah Swajaya, mengatakan bahwa meski Filipina dipastikan menjadi ketua ASEAN pada 2026, keketuaan selanjutnya tetap akan ditentukan sesuai abjad.
Ngurah menambahkan bahwa penetapan Filipina sebagai ketua ASEAN 2026 ini perlu segera diputuskan sehingga Manila dapat melakukan persiapan secara matang.
Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mencapai konsensus untuk tidak mengizinkan Myanmar memegang keketuaan
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Filipina Ancam Timnas Indonesia
- 2 Skenario Agar Timnas Indonesia Lulus Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Pelatih Baru Filipina Menebar Ancaman, Timnas Indonesia Wajib Waspada
- ASEAN Mulai Susun Rencana Strategi MEA 2026-2030, Begini Usulan Indonesia