Myanmar Tancap Gas Bangun RS Darurat Corona

Myanmar Tancap Gas Bangun RS Darurat Corona
Para petugas keamanan menyemprotkan air untuk membersihkan lantai pagoda Shawdagon, tempat bersejarah di negara itu, di Yangon, Myanmar, 25/3/2020. Foto: ANTARA/REUTERS/Stringer/TM

Beberapa dekade pengabaian oleh junta militer Myanmar yang sebelumnya berkuasa membuat sistem kesehatan negara itu berada di peringkat terburuk di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2000, ketika terakhir kali peringkat itu dipublikasikan.

Anggaran kesehatan tercatat sekitar 0,3 persen dari PDB sebelum dimulainya reformasi demokrasi pada tahun 2011.

Pada Maret, Bank Dunia mengatakan Myanmar hanya memiliki 383 tempat tidur ICU untuk populasi 51 juta dan 249 ventilator.

Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan 6.000 tempat tidur dan lebih dari 10.000 ventilator di negara tetangga Thailand, negara berpenduduk 69 juta. Thailand telah menyumbangkan lebih banyak ventilator kepada Myanmar.

Beberapa dokter Yangon mengatakan cara tanggapan pemerintah telah menyebabkan kekurangan ruang rumah sakit dan pilihan perawatan.

Pejabat telah meminta orang-orang yang ingin menjalani tes untuk dirawat di rumah sakit sebelum menjalani tes usap, yang menyebabkan rumah sakit kekurangan tempat tidur pasien, kata Kyaw Min Tun, yang menjalankan klinik di kota itu. "Itu tidak perlu," katanya.

Selain itu, petugas medis yang dicurigai mengidap virus telah dikirim ke pusat karantina di sekitar kota, yang membuat mereka harus menutup klinik swasta, kata Ko Ko Htwe, seorang dokter di sebuah klinik setempat.

Seorang juru bicara kementerian kesehatan tidak menjawab panggilan telepon dan pesan dari Reuters yang meminta komentar.

Otoritas Myanmar bergegas membangun rumah sakit lapangan di Yangon, untuk mengatasi lonjakan infeksi virus corona

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News