Nadiem Makarim Rancang Sistem Belajar Berbasis Aplikasi, Minta Waktu 100 Hari

Nadiem Makarim Rancang Sistem Belajar Berbasis Aplikasi, Minta Waktu 100 Hari
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Karena (Nadiem) bukan dari dunia pendidikan, bukan juga guru besar pendidikan, tidak memiliki background pendidikan, tetapi sekali lagi ini kami ingin melakukan sebuah pendekatan yang berbeda karena dunia berubah begitu sangat cepatnya. Disrupsi teknologi ini harus disikapi dan diperlukan orang yang bisa cepat merespon perubahan itu. Tidak rutinitas, monoton, tidak akan kita bisa melompat," tambah Presiden.

Presiden meminta agar masyarakat sabar dalam 2,5 tahun ke depan untuk menilai kinerja Nadiem sebagai Mendikbud.

"Paling tidak nanti dilihat saja 2,5 tahun lagi, akan kita nilai. Jangan minta cepat kalau yang ini. Kita perlu persiapan sebuah aplikasi sistem sehingga menjangkau anak didik kita, menjangkau sekolah-sekolah, menjangkau guru-guru," ungkap Persiden.

Presiden mengaku sudah memperhitungkan bahwa Nadiem dapat mengelola manajemen pendidikan yang sangat besar dengan menggunakan teknologi.

"Ini adalah sebuah cara sehingga kecepatan perubahan betul-betul bisa kita antisipasi. Siapa yang bisa menggelola seperti itu? Ya yang menguasai teknologi. Siapa yg terbukti menguasai seperti itu? Ya beliau itu. Sudah membuktikan. Bisa tidak (sistem) dari situ (Gojek) dibawa ke dunia pendidikan? ," tambah Presiden.

Presiden Jokowi yakin Nadiem Makarim dapat membawa sistem tersebut ke dunia pendidikan.

"Beliau sampaikan ke saya 'Bisa Pak,tapi berikan waktu saya'. Saya beri waktu. Boleh. Kita lihat. Saya gak mau rutinitas. Intinya itu. Bapak ibu yakin tidak? Dari apa yang disampaikan Mas Menteri ke saya, saya meyakini beliau bisa melakukan itu. Kalau itu terjadi. Nah, itulah yang namanya lompatan," kata Presiden.(antara/jpnn)

Video Pilihan :

Mendikbud Nadiem Makarim meminta waktu 100 hari untuk membuat perubahan sistem belajar berbasis aplikasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News