Nadiem Makarim Rancang Sistem Belajar Berbasis Aplikasi, Minta Waktu 100 Hari

Nadiem Makarim Rancang Sistem Belajar Berbasis Aplikasi, Minta Waktu 100 Hari
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan permintaan kepada Presiden Jokowi agar diberi waktu 100 hari untuk membuat perubahan sistem belajar berbasis aplikasi.

Presiden Jokowi yang menceritakan soal permintaan Nadiem Makarim tersebut.

"Mas menteri minta "beri waktu saya pak 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu'," kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (1/11).

Presiden Jokowi menyebut "Mas Menteri" merujuk kepada mantan CEO Gojek berusia 35 tahun tersebut.

"Tapi yang lebih detilnya kalau mas menteri ini sudah belanja masalah ke mana-mana. Kemarin sudah saya perintahkan jangan hanya melihat universitas, SMA, SMK, SMP, SD, TK di Jakarta saja atau di Jawa saja. Tolong lihat juga NTT yang pelosok, di Maluku yang pelosok, di Papua juga yang pelosok. Perbedaannya kayak apa, pendekatannya kayak apa? Apakah pendekatan seperti yang dirancang cocok atau perlu digeser sedikit," jelas Presiden.

Presiden Jokowi meminta Nadiem menyampaikan laporan setelah melihat berbagai sekolah di berbagai daerah tersebut.

"Jadi nanti saya sudah membayangkan kalau itu betul-betul bisa terlaksana akan ada perubahan besar, cara mengajar, cara interaksi antara murid dan guru, sistemlah yang bekerja, dengan aplikasi sistem," tegas Presiden.

Presiden Jokowi mengakui ada banyak pihak yang kaget karena ia menunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.

Mendikbud Nadiem Makarim meminta waktu 100 hari untuk membuat perubahan sistem belajar berbasis aplikasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News