Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta

Sukses Jadikan Tukang Ojek sebagai Office Boy-nya Semua Orang

Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Menurut dia, saat ini sudah ada daftar antrean  panjang yang ingin mendaftar ke Go-Jek. "Tapi, kami mengutamakan yang sudah berkeluarga. Sebab, dari segi pekerjaan, mereka yang lebih ulet karena memiliki tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya. Dan lebih aman jika membawakan pesanan customer," ungkapnya.

Go-Jek menerapkan skema bagi hasil. Yakni, tukang ojek bakal mendapat mayoritas, yakni 65 persen, sedangkan Go-Jek 35 persen. Itu diterapkan saat customer memesan dari Go-Jek. "Jadi, Go-Jek lebih kepada tambahan penghasilan bagi tukang ojek," tutur Nadime yang menjadi CEO Go-Jek itu.

Dari keunikan ide yang dimiliki Go-Jek itu, tak mengherankan jika ada beberapa investor yang tertarik menanamkan modal untuk membantu membesarkan sayap bisnis Go-Jek. Salah satu di antaranya, Chairman ATI Enterprises Inc Arthur E. Benjamin. Pebisnis asal Amerika itu sangat tertarik dengan Go-Jek dan siap membantu ekspansi bisnis Go-Jek.

Sayangnya, dia tak menyebutkan nilai investasinya. "Saya membaca model bisnis Go-Jek sangat potensial ke depannya. Kami akan terus memantau perkembangan Go-Jek. Kalau untuk investasi, tanya ke pihak Go-Jek langsung saja," terang Arthur ketika ditemui di Bali pada Minggu lalu (24/7). Pada kompetisi Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Go-Jek memenangi kategori non-tech. (c4/kum)

Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), sebuah ajang kompetisi kewirausahaan, telah memilih Go-Jek sebagai juara pertama. Itu adalah bisnis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News