Naga Mekes Terusik Regulasi U-23

Naga Mekes Terusik Regulasi U-23
Hendra Adi Bayauw merupakan salah satu korban regulasi U-23. Foto: kaltimpost/jpg

jpnn.com, BALIKPAPAN - Regulasi PSSI yang mewajibkan setiap klub menggunakan pemain U-23 dalam timnya layak diacungi jempol.

Semua aturan itu dibuat PSSI demi mewujudkan tim nasional (timnas) yang berkualitas pada masa depan.

Piala Presiden menjadi gambaran federasi membuat format kompetisi resmi.

Namun, efektif kah penerapan pemain muda dalam regulasi Liga 1?

Hingga saat ini regulasi tersebut masih perbincangan hangat. Dari pengalaman Piala Presiden, regulasi belum berjalan maksimal.

Sebagai contoh, setiap tim terbukti selalu mengganti pemain U-23 setelah babak pertama selesai. Artinya, sebagian tim hanya menjadikan pemain U-23 syarat menggugurkan kewajiban.

“Harus ada revisi terkait regulasi tersebut. Saya tidak meminta aturan dihapus, hanya tidak perlu memasang tiga pemain U-23 sebagai starter selama 45 menit. Ada kalanya pemain muda harus dimainkan pada paruh kedua,” ujar pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra.

Selain itu, aturan memakai minimal tiga pemain U-23 dinilai sedikit menyingkirkan pemain yang baru memasuki usia matang.

Regulasi PSSI yang mewajibkan setiap klub menggunakan pemain U-23 dalam timnya layak diacungi jempol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News