Nama Hot Dog Harus Diganti, Alasannya...Tidak Islami

jpnn.com - KUALA LUMPUR - Gara-gara nama hot dog dinilai tidak islami, seluruh outlet maupun restoran yang menjual makanan tersebut di Malaysia harus mengganti namanya.
Padahal, meski namanya hot dog, di dalamnya tidak ada unsur daging anjing.
Perintah pergantian nama itu disosialisasikan Departemen Pengembangan Islami (Jakim) Malaysia.
Jika ada yang menolak, departemen yang dipimpin Sirajuddin Suhaimee tersebut tidak akan mengeluarkan sertifikat halal.
’’Dalam Islam, anjing dianggap najis dan nama semacam itu tidak bisa diproses dalam sertifikasi halal,’’ ujar Sirajuddin.
Dalam pedoman makanan halal di Malaysia memang disebutkan bahwa makanan dan perasa buatan yang halal seharusnya tidak dinamai dengan nama atau yang menyerupai nama produk haram.
Nama root beer juga dilarang dipakai sejak 2009. Padahal, meski mengandung nama beer alias bir, minuman tersebut tidak memiliki kandungan alkohol.
Aturan Jakim itu memantik kekecewaan banyak pihak. Termasuk Menteri Pariwisata dan Budaya Malaysia Nazri Aziz.
KUALA LUMPUR - Gara-gara nama hot dog dinilai tidak islami, seluruh outlet maupun restoran yang menjual makanan tersebut di Malaysia harus mengganti
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit