Nangis-Nangis Perankan Rayya

Karena dalam cerita Rayya digambarkan mengunjungi banyak tempat, syuting film ini pun dijalani dengan road movie. Tim produksi menyusuri jalanan Jakarta hingga Bali, mencari tempat-tempat indah untuk dijadikan gambar. Menurut Viva Westi, sutradara, mereka syuting selama 29 hari dan berpindah-pindah lokasi. Banyak sekali kota yang mereka kunjungi. Indramayu, Salatiga, Ambarawa, Magelang, Pati, Lasem, Kawah Ijen Bondowoso, Jombang, Tuban, Banyuwangi, dan banyak lagi.

’’Kami bawa seratus orang, naik bus. Singgah di kota A, baru sehari di hotel, sudah harus pindah lagi. Itu pengalaman tersendiri. Bagaimana saya juga harus jaga mood pemain. Kan capek,’’ kata dia.

Tio lalu menambahkan. ’’Belum pernah kan naik ke Kawah Ijen sampai atas. Waktu naik di ketinggian 1.500 dpl (di atas pemukaan laut, Red) saya masih okelah. Lalu, lama-lama saya mulai berpikir, ngapain saya harus ke sini. Tapi, kemudian saya melihat seorang kru yang badannya besar. Dia tetap semangat jalan meski napasnya ngos-ngosan,’’ tutur Tio. Udara di sana sangat dingin, hingga 2 derajat Celsius. ’’Kalau dilihat di film, kayaknya saya oke aja ya. Padahal, kedinginan banget itu saya,’’ timpal Titi.

Untuk chemistry sendiri dengan Tio, istri Aksan Sjuman itu mengatakan bahwa bermain dengan aktor kawakan itu sangat susah. ’’Susah banget. Banyak pemain bilang, kalau sudah main sama Tio, yang lain beres. Imajinasiin sendiri deh ya. Pokoknya luar biasa. Saya belajar banyak banget gimana handle dia, gimana handle saya,’’ terangnya.