'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus

"Aku nangis senangis-nangisnya, cuma bisa nyanyi satu bar terus enggak bisa nyanyi lagi, bener-bener enggak bisa, kayak overwhelmed gitu," tutur Wisye.
"It's once in a lifetime, once in many lifetimes experience," katanya.
"Begitu sosoknya muncul di depan mata kita, rasanya benar-benar enggak bisa diungkapkan dengan kata-kata, ada harunya, ada excited-nya, semua muncul di situ" tambah Melky.
"Seumur-umur saya nyanyi, kayaknya itu yang paling deg-degan ... kalau kompetisi kan beda ya, kita deg-degan tapi bisa nyanyi dengan full, tapi ini lupa semua, suara bisa keluar saja sudah bagus," kata Melky.
Menurut Melky, rekam jejak Paus Fransiskus yang berpulang di Senin Paskah (21/04) kemarin telah meninggalkan kesan yang mendalam, termasuk bagi umat yang bukan pemeluk Katolik.
Tokoh panutan yang sederhana
Wafatnya Paus Fransiskus hanya sehari setelah ia melambaikan tangan dari balkon di Vatikan kepada umat saat Minggu Paskah (20/04) sontak membuat Avip, Wisye, dan Melky merasa sedih.
Selain sedih, mereka mengaku kehilangan sosok Paus Fransiskus.
Avip mengenang Paus Fransiskus sebagai tokoh yang cinta perdamaian dan punya perhatian pada anak-anak muda.
Tak terhitung kontes paduan suara internasional yang telah dimenangi Batavia Madrigal Singers, demikian pula dengan konser yang digelarnya di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Jonan Vatikan
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya