Napi di LP Sukamiskin Bawa Sendiri Kunci Sel? Parah Bro!

Napi di LP Sukamiskin Bawa Sendiri Kunci Sel? Parah Bro!
KPK menunjukkan mobil bukti hasil OTT di LP Sukamiskin, di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (21/7) malam. FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - KPK bakal menelusuri bisnis jual beli fasilitas dan pemberian izin berobat di LP Sukamiskin. Kemungkinan masih ada pihak lain yang terlibat dalam praktik ilegal itu.

Khususnya, keterlibatan mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron dan adik eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Keduanya ditemukan tidak berada di dalam sel saat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (20/7) malam hingga Sabtu (21/7) dini hari tersebut.

Dua narapidana (napi) itu dilaporkan tengah menjalani rawat inap di rumah sakit ketika petugas KPK menyambangi sel mereka. Namun, anehnya, petugas lapas tidak bisa membuka dua kamar tersebut. Hal itu yang menjadi alasan KPK menyegel sel yang diduga berisi fasilitas mewah itu.

”Diduga kunci sel dibawa yang bersangkutan. Ada salah satu ruangan yang juga sulit dibuka karena dikunci dari dalam,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Minggu (22/7). Setelah penyegelan itu, diperoleh informasi adanya upaya memasuki kamar tersebut. Diduga upaya itu untuk menghilangkan barang bukti di dalamnya.

”Kami ingatkan, ada risiko hukum jika segel atau bukti-bukti dalam penyidikan dirusak atau dihilangkan,” kata Febri.

Napi di LP Sukamiskin Bawa Sendiri Kunci Sel? Parah Bro!

Lantas sejauh mana sebenarnya peran Fuad Amin dan Wawan dalam kasus itu? Sumber internal Jawa Pos di KPK mengatakan, keduanya diduga terlibat dalam pemberian Mitsubishi Triton Exceed warna hitam baru dan Mitsubishi Pajero Sport Dakar hitam nopol B 1187 FJG untuk Kalapas Sukamiskin (nonaktif) Wahid Husen. ”Diduga dari mereka (Fuad dan Wawan),” ujar sumber tersebut.

KPK terus berupaya mendalami keterlibatan pihak lain itu. Sejauh ini, bukti-bukti adanya permintaan mobil sudah dikantongi penyidik. Febri mengatakan, permintaan itu disampaikan secara gamblang oleh Wahid kepada napi korupsi yang ingin menikmati fasilitas wah. ”Bahkan, tidak lagi menggunakan sandi atau kode-kode terselubung. Sangat terang,” terang Febri.

Petugas LP Sukamiskin juga tidak bisa masuk ke kamar sel Fuad Amin dan Wawan, diduga kunci dibawa sendiri oleh mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News