Napi Lapas Cipinang Mengaku Tidur di Kardus Bayar Rp 30 Ribu, Arsul Sani Bereaksi

Napi Lapas Cipinang Mengaku Tidur di Kardus Bayar Rp 30 Ribu, Arsul Sani Bereaksi
Arsul Sani. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menanggapi pengakuan narapidana (napi) Lapas Cipinang yang harus membayar Rp 30 ribu per minggu untuk tidur beralaskan kardus.

Arsul Sani menyebutkan kasus tersebut ialah satu di antara banyak modus jual beli fasilitas di lapas.

"Itu juga sudah lama juga dilaporkan kepada kami di Komisi III," kata dia kepada JPNN.com, Jumat (4/2).

Dia juga menyebutkan Menteri Hukum dan HAM serta jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan seyogianya tidak menindak atas dasar jika ada kasus yang mencuat.

"Mereka mesti melakukan sidak dan operasi model intelejen untuk mengecek keadaan nyata di lapas terkait dengan isu jual beli fasilitas," lanjutnya.

Menurut Wakil Ketua MPR RI itu pendekatan berbasis penindakan individual, ketika ada kasus mencuat sudah tidak memadai.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan yang diperlukan saat ini adalah sidak dan model operasi intelejen yang dilakukan secara diam-diam.

"Bagaimana caranya tentu Kemenkumham tahu, jika tidak memiliki kemampuan melakukan sendiri bisa minta bantuan dan kerja sama dengan BIN dan Intelkam Polri," ujar Arsul Sani.

Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menanggapi pengakuan napi Lapas Cipinang yang harus bayar Rp 30 ribu per minggu untuk tidur beralaskan kardus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News