Napi Teroris di Sydney Cambuk Sepupunya karena Tak Shalat Subuh

Napi Teroris di Sydney Cambuk Sepupunya karena Tak Shalat Subuh
Terpidana terorisme Bourhan Hraichie kini mendekam dalam penjara di Sydney. Dia didakwa dengan tuduhan baru, menganiaya tahanan lain yang juga sepupunya karena melalaikan salat subuh. (Istimewa)

"Dia hanya mendapatkan pukulan dan beberapa kali cambukan. Itu sangat ringan," ujarnya.

Dalam persidangan terungkap saat kejadian pada Mei 2017 tersebut, Sameh "menangis sejadi-jadinya" karena mengira dirinya akan mati.

Bourhan sebaliknya mengaku tidak menyesali perbuatannya karena "dalam hukum Allah, saya berhak untuk membela agama saya".

Bahkan selama persidangan, dia secara terbuka mempertanyakan apa yang bisa dilakukan pengadilan untuk menghukumnya.

"Apa? Apakah kalian akan menjatuhkan hukuman mati? Jika kalian membunuhku, saya akan jadi martir... jika kalian mengusirku (dari negara ini), itu sama saja dengan migrasi," katanya.

"Hidupku bukan untuk dunia ini. Saya hidup untuk dunia berikutnya. Surga itu abadi," ujarnya.

Hakim Jane Culver yang memimpin persidangan itu akan menjatuhkan vonis pada dirinya tanggal 5 Maret mendatang.

Memahat dahi napi lain

Napi Teroris di Sydney Cambuk Sepupunya karena Tak Shalat Subuh Photo: Napi bernama Michael O'Keefe menjadi korban serangan Bourhan Hraichie saat keduanya ditahan dalam penjara di tahun 2016. Pelaku memahat tulisan "E4E" di dahi korban, merujuk pada pesan "nyawa dibalas nyawa". (Istimewa)

 

Bourhan Hraichie, 22 tahun, narapidana kasus terorisme yang sedang mendekam dalam penjara di Sydney, Australia, memukuli dan mencambuk tahanan lain, yang juga sepupunya, karena tidak salat subuh

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News