Napoleon Bonaparte
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
'Alhamdulillah, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Siapa pun bisa menghina saya, tetapi tidak terhadap Allah-ku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islamku. Karena itu, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apa pun terhadap siapa saja yang berani melakukannya. Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kece, apa pun risikonya'.
Pendek, tetapi cukup puitis. Ada power di dalamnya. Ada idelisme yang kuat dalam deretan kalimat-kalimat itu. Terasa kuat sekali ada nada pemberontakan dan perlawanan terhadap ketidakadilan dalam surat cinta itu.
Napoleon melawan dengan 'tindakan terukur' apa pun risikonya.
Bahwa tindakan terukur itu dilakukan dengan menghajar dan melumuri Kece dengan kotoran manusia, itulah cara khas Napoleon.
Ia melawan dengan gaya dan caranya sendiri. Ia merasa dikorbankan, dan ia bersumpah akan membongkar konspirasi yang menjebaknya.
Ketika divonis empat tahun penjara Napoleon mengatakan 'lebih baik saya mati', lalu berjoget tiktok. (*)
Napoleon Bonaparte dengan terus terang mengakui perbuatannya. Ia bahkan menulis surat terbuka yang disiarkan oleh media.
Redaktur : Adek
Reporter : Tim Redaksi
- Giliran KPI Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya
- Polda Metro Jaya Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong
- Jika Tak Minta Maaf kepada Publik, Ketum PITI Akan Polisikan Pendeta Gilbert
- Bareskrim Diminta Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert
- Timnas AMIN Tuding Zulhas Lakukan Penistaan Agama
- Koalisi Aktivis Muda Melaporkan Zulhas ke Mabes Polri