Napoleon Bonaparte

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Napoleon Bonaparte
Napoleon Bonaparte. Foto: Ricardo/JPNN.com

Hal ini membuat geram banyak orang. Konten yang dianggap menghina itu dibiarkan saja dan tidak di-take down oleh otoritas.

Dalam banyak kasus yang berhubungan dengan konten media sosial, hal-hal yang sensitif dan kontroversi biasanya dengan cepat dihapus oleh otoritas.

Napoleon berada dalam tahanan Bareskrim bersama-sama Muhammad Kece. Dalam sebuah kesempatan, Napoleon yang sangat marah menghajar Kece secara fisik. Bukan itu saja, Napoleon melumuri wajah dan tubuh Kece dengan kotoran manusia.

Cerita penganiayaan ini menyebar luas ke masyarakat. Awalnya tidak jelas penganiayaan macam apa yang dilakukan oleh Napoleon.

Namun, belakangan beredar luas di media bahwa Napoleon menganiaya Kece dengan melumuri muka dan badan dengan kotoran manusia.

Napoleon dengan terus terang mengakui perbuatannya. Ia bahkan menulis surat terbuka yang disiarkan oleh media.

Dalam surat itu Napoleon mengakui bahwa dia telah menganiaya Kece. Napoleon mengatakan bahwa sebagai orang yang dilahirkan sebagai muslim dirinya merasa sangat terhina oleh perbuatan Kece.

Surat terbuka itu cukup menyentuh hati banyak orang. Surat itu menunjukkan sisi yang berbeda dari profil Napoleon yang selama ini dilihat sebagai penerima suap. Surat itu menunjukkan bahwa Napoleon punya hati dan idealisme, untuk melawan sesuatu yang dianggapnya sebagai ketidakadilan.

Napoleon Bonaparte dengan terus terang mengakui perbuatannya. Ia bahkan menulis surat terbuka yang disiarkan oleh media.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News