Nasib Anggaran Kurikulum Baru Diputus Besok
Palu Pengesahan Ada Di Panja DPR
Rabu, 22 Mei 2013 – 06:01 WIB

Nasib Anggaran Kurikulum Baru Diputus Besok
Jadi pad 23 Mei besok, akan ada dua keputusan penting. Yakni apakah anggaran kurikulum baru bakal dicairkan atau tidak. Jika akhirnya Panja Kurikulum bersedia mengeluarkan restu pencairan anggaran, pihak Kemendikbud sudah menyiapkan jadwal implementasi kurikulum baru.
Mulai dari penguman ulang lelang pengadaan buku kurikulum baru (17-2 Juni), pengumuman pemenang (3 Juni), dan penandatanganan kontrak serta penyampaian master buku kepada percetakan (10 Juni). Selanjutnya penyerahan buku babon untuk pelatihan guru di Lembaga Penjaminan Muti Pendidikan (LPMP) pada 4 Juli dan penyerahan buku siswa di setiap sekolah sasaran pada 14 Juli. Jika ditotal maka proses percetakan buku selama 20 hari, pengepakan 5 hari, dan pengiriman 10 hari.
"Mencetak buku ini tidak serumit mencetak naskah unas. Karena tidak rahasia," kata Nuh. Dia melontarkan pernyataan itu untuk meyakinkan DPR bahwa kekacauan percetakan naskah unas 2013 tidak terulang lagi.
Selanjutnya Kemendikbud juga sudah menyiapkan jadwal pelatihan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan pelatihan materi untuk mata ajar semester I dijalankan pada Juni-Juli 2013. Selanjutnya pelatihan serupa untuk semester II dijalankan pada September-November 2013. Alokasi jam pelatihan guru 52 jam (semester I) dan 30 jam (semester II). Alokasi jam pelatihan untuk kepala sekolah sebanyak 70 jam.
JAKARTA - Saat ini adalah masa krusial urusan penerapan kurikulum baru. Dari hasil rapar kerja (raker) Komisi X DPR dengan Kementerian Pendidikan
BERITA TERKAIT
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Global Sevilla School Gandeng Didit Hediprasetyo Bentuk Karakter dan Mindfulness Anak
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat
- Hati Tertinggal di Merauke, Tergerak Bikin Program Pendidikan
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah