Nasib Sapi di Lereng Gunung Merapi

Pemerintah Desa Balerante membenarkan fenomena warga kawasan rawan bencana (KRB) III yang mulai menjual ternak sapinya.
Seperti yang diungkapkan oleh Kaur Perencanaan Pemdes Balerante, Jainu.
“Kondisi saat ini memang belum ada ternak yang dievakuasi, tetapi tempatnya sudah disediakan. Kalau soal dijual, beberapa hari lalu saya melihat banyak sapi dinaikkan mobil. Namun, tidak memantau (jumlahnya) karena masyarakat tidak melapor. Mungkin sepuluh ekor hingga 20 ekor sapi sudah dijual,” katanya.
Jainu tidak tahu pasti harga sapi milik warga KRB III yang dijual itu. Mengingat pihaknya belum meminta konfirmasi warga bersangkutan.
Namun, kisaran harga sapi di Balerante hingga sampai saat ini Rp 25 juta per ekornya tergantung ukuran. Termasuk tergantung jenis kelaminnya, antara jantan dan betina harganya juga berbeda.
Seorang warga Dusun Sambungrejo, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Suwanto, 66, memilih akan menjual sapinya saat hendak evakuasi.
“Kalau sudah diminta turun evakuasi, saya panggil pembelinya. Biar uang hasil penjualan ternak lebih mudah dibawa,” ujarnya.
Suwanto menjelaskan, uang hasil penjualan ternaknya nanti bisa dijadikan uang saku ketika berada di pengungsian jika sewaktu-waktu butuh.
Warga di sekitar lereng Gunung Merapi menyiapkan langkah menghadapi kemungkinan erupsi kali ini.
- 110 Orang Keracunan di Klaten, Ada yang Meninggal, Bupati Tetapkan KLB
- Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi
- Korban Pertalite Campur Air di Klaten: Mobil Saya Langsung Mbrebet dan Mati
- Belasan Kendaran Mogok Karena Pertalite Tercampur Air di SPBU Trucuk Klaten
- Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten Rendah Kolesterol, Tanpa Minyak Goreng
- Menhut-Menteri Iklim Norwegia Kunjungi TN Gunung Merapi, Tanam Pohon Bersama