Natal Kedua dalam Pandemi, Begini Permintaan Satgas Covid-19 Pada Gereja

Natal Kedua dalam Pandemi, Begini Permintaan Satgas Covid-19 Pada Gereja
Satgas Covid-19 meminta sejumlah hal pada gereja untuk pelaksanaan Natal di tengah pandemi Covid-19. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Covid-19 meminta sejumlah hal pada gereja untuk pelaksanaan ibadah Natal di tengah pandemi Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro meminta geraja menyediakan opsi ibadah Natal 2021 dari rumah.


"Secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan oleh para pengurus dan pengelola gereja agar kapasitas gereja tidak melebihi 50 persen dari batas maksimum," kata Reisa dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (26/11).

Reisa juga meminta panitia di gereja-gereja, membentuk satuan tugas protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Satgas ini diharapkan berkoordinasi dengan satuan tugas penanganan Covid-19 daerah untuk menjamin keamanan dan keselamatan jemaat selama pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal.

Umat yang akan beribadah dan merayakan Hari Raya Natal 2021 juga diimbau untuk membentuk Satgas Covid-19.

"Kami yakin KWI, PGI, dan organisasi keagamaan nasrani lain sudah punya rujukan prokes dan pengaturan ibadah yang baik karena ini merupakan natal kedua yang kita alami di masa pandemi Covid-19, " ujar Reisa.

Dia menilai masyarakat yang merayakan Natal 2021 serta Tahun Baru 2022 di rumah pun bisa menjaga kesehatan dan kehangatan keluarga.

"Ini bukan tahun baru pertama kita tidak berlebihan merayakan, ini kali kedua kita merayakan. Kita mesti bersyukur dengan khidmat di rumah saja bersama orang tercinta dan keluarga tersayang," ucapnya.

Selain itu, masyarakat harus memperhatikan potensi musibah di luar bencana alam seperti banjir, longsor, dan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Tetapi bencana akibat Covid-19.

Reisa menegaskan pencegahan pun lebih baik dibandingkan baru bereaksi saat banyak korban berjatuhan.

"Mencegah dan bersiap siaga jauh lebih baik daripada mengobati dan merehabilitasi atau merekonstruksi," imbuhnya.

Menurutnya, Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 adalah ajang pembuktian bahwa Indonesia mampu keluar dari pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Satgas Covid-19 meminta sejumlah hal pada gereja untuk pelaksanaan Natal di tengah pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News