NATO Berdebat soal Akhiri Misi di Libya
Jumat, 07 Oktober 2011 – 04:00 WIB
Loyalis Kadhafi seringkali memancing pesawat perang NATO agar membom lokasi tempat mereka membangun persembunyian. Mereka juga memakai tameng manusia untuk mencegah pesawat tempur NATO menjatuhkan bom ke lokasi persembunyian mereka di Sirte atau Bani Walid.
Baca Juga:
NATO melaporkan telah melancarkan delapan serangan udara di wilayah Bani Walid pada Rabu lalu (5/10). Tetapi, tidak ada pengeboman sama sekali di Sirte pada saat sama. Itu jauh berkurang dibandingkan awal misi NATO di Libya yang mencapai 15-20 kali serangan setiap hari.
Misi NATO di Libya dimulai pada Maret lalu saat terjadi pertempuran tak seimbang antara pasukan Kadhafi dan para pejuang oposisi. Serangan udara yang dilancarkan NATO membantu kekuatan oposisi untuk menguasai Tripoli pada Agustus lalu. Hingga saat ini pemerintah sementara telah mendapat pengakuan internasional.(AFP/cak/dwi)
BRUSSELS - Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terlibat perdebatan sengit ketika membahas kemungkinan diakhirinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024