NATO Capai 'Rekor' Kematian

Sebulan, Tewas 91 Prajurit

NATO Capai 'Rekor' Kematian
SERDADU - Sejumlah personil tentara di bawah koordinasi NATO di Afghanistan. Foto: Mod.uk.
KABUL - Pasukan koalisi NATO di Afghanistan kemarin (27/6) mengumumkan kematian tentaranya yang ke-91. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi korban tewas dari tentara koalisi pada bulan ini. Korban tentara terakhir tersebut tewas karena terkena ranjau ala Taliban atau IED (improvised explosive device). Insiden itu terjadi di Afghanistan Selatan Sabtu lalu (26/6).

Tewasnya tentara yang tidak disebutkan identitasnya itu hanya berselang beberapa jam setelah NATO mengumumkan kematian lima tentara lainnya dalam sebuah serangan serupa. Kewarganegaraan korban tewas juga tidak disebutkan. Namun, mayoritas pasukan NATO di Afghanistan saat ini berasal dari AS dan Inggris.

Pengumuman oleh pihak Pasukan Perbantuan Internasional (ISAF) tersebut bertepatan setelah Kementerian Pertahanan Inggris juga melansir kabar seorang anggota militernya tewas di selatan pekan lalu.

Secara keseluruhan, pasukan internasional yang tewas di Afghanistan sudah mencapai lebih dari 300 orang tahun ini. Juni tahun ini menjadi bulan terparah dengan kematian pasukan tertinggi sejak perang Afghanistan dimulai pada 2001. Data yang dilansir Agence France-Presse tersebut didasarkan pada jumlah korban tewas di sebuah website independen, Icasualties.org. Rekor tersebut langsung memunculkan pertanyaan tentang kemampuan pasukan NATO dalam menjaga stabilitas keamanan di Afghanistan dan upaya menumpas Taliban pasca dipecatnya Panglima Militer AS Jenderal General Stanley McChrystal pekan lalu.

KABUL - Pasukan koalisi NATO di Afghanistan kemarin (27/6) mengumumkan kematian tentaranya yang ke-91. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi korban

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News