Navigasi Pendidikan Setelah Pemilu 2024
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara
Proses perubahan kurikulum tidak hanya memerlukan waktu yang lama, tetapi juga analisis mendalam terkait pro dan kontra dari setiap perubahan yang diajukan.
Ini mencakup pemahaman mendalam terhadap implikasi perubahan tersebut terhadap metode pengajaran, pemahaman siswa, dan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Keselarasan dengan visi dan misi pendidikan nasional menjadi krusial agar perubahan yang dilakukan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, menjaga konsistensi kurikulum yang sudah baik saat ini merupakan langkah yang bijaksana.
Namun, seiring waktu, perlu ada fleksibilitas untuk melakukan perbaikan sejauh yang diperlukan agar kurikulum dapat tetap relevan dan mampu mengakomodasi perkembangan zaman serta tuntutan masyarakat dan dunia kerja yang terus berubah.
Langkah pendidikan berkelanjutan adalah penting untuk meneruskan tradisi baik dan mengintegrasikan nilai-nilai positif ke dalam komunitas-komunitas di berbagai satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Tantangan nyata terletak pada kemampuan pemerintah baru untuk menjaga konsistensi dan keberlanjutan dalam pengembangan pendidikan nasional.
Untuk mengoptimalkan implementasi Kurikulum Merdeka yang dijadwalkan akan diterapkan pada Tahun Ajaran 2024/2025, diperlukan pendekatan kolektif.
Tantangan kini muncul pada keputusan pemerintah baru hasil Pemilu 2024, apakah akan mempertahankan atau mengubah kurikulum yang telah ada?
- Peluang dan Risiko Penggunaan Kecerdasan Buatan
- Kejaksaan Eksekusi Terpidana Pelanggaran Pemilu 2024
- Kemendikbudristek Dukung Penuh Film Biopik Ki Hadjar Dewantara
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Pertukaran Pelajar Sinarmas World Academy & PKU ES Bawa Dampak Positif