Negosiasi Hotel di Jeddah Alot

Negosiasi Hotel di Jeddah Alot
Negosiasi Hotel di Jeddah Alot

Secara fisik, Jasin mengatakan hotel itu sudah memenuhi kelayakan untuk ditinggali jamaah. Baik dari kondisi kamar, toilet, hingga lobi. Hotel di kawasan Jeddah ini penting, sebagai titik transit sebelum jamaah haji pulang ke tanah air.

Jasin mengatakan tim Itjen menyarankan hotel Al-Sofwa ini memasukkan penawaran melalui akses perpanjangan negosiasi. Meskipun harganya sudah di bawah plafon, Jasin mengatakan tetap harus dilakukan upaya negosiasi. Misalkan mentok tidak bisa ditawar lagi, khusus untuk sewa pemondokan di Al-Sofwa ini sudah bisa menghemat anggaran 400 ribu riyal (Rp 1,235 miliar). Nominal itu didapat dari selisih plafon 20 riyal dikalikan kapasitas 20 ribu jamaah.

"Penghematan sudah cukup besar. Ini baru di satu hotel saja (Al-Sofwa, red)," kata Jasin.

Jika hotel Al-Sofwa ini deal dengan pemerintah, diperkirakan hotel-hotel lain akan menurunkan tarif sewanya. Alasannya hotel baru saja berani banting harga, apalagi hotel-hotel lawas.

Meskipun harganya relatif lebih murah dibanding plafon, tetap harus ada kontrak pelayanan berkualitas. Diantaranya adalah tidak memindahkan jamaah dan siap bekerjasama dengan aparat penegak hukum Indonesia jika di kemudian hari ada masalah hukum.

Jasin juga menjelaskan, harga sewa pemondokan yang dikorting itu sudah termasuk fasilitas tambahan. Seperti tiga kali makan, city tour, dan transportasi menuju bandara.

"Sepakat. Segera dieksekusi," tutur Jasin menirukan arahan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin. (wan)


Berita Selanjutnya:
Lebaran Spesial ala Risma

JAKARTA - Pemerintah sudah berhasil menuntaskan negosiasi sewa pemondokan di Makkah dan Madinah. Tetapi khusus pencarian pemondokan di kawasan Jeddah,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News