Nendang Kenangan

Oleh Dahlan Iskan

Nendang Kenangan
Dahlan Iskan bersama pemilik Kopi Kenangan Edward Tirtanata. Foto: disway.id

Karena itu Edward membatasi investasi. "Setiap gerai hanya boleh Rp 500 juta," katanya.

Dari nilai itu yang Rp 200 juta untuk membeli mesin kopi. Harus yang terbaik. Bikinan Italia. Keperluan lainnya dibatasi Rp 300 juta.

Konsep Edward lainnya adalah: tidak mau franchise. Semua gerai ia miliki sendiri. Dengan demikian keseluruhan omset gerai menjadi omset perusahaan.

"Kalau franchise kan hanya fee-nya yang bisa menjadi omset perusahaan," katanya.

Bagaimana kalau kebetulan tempat yang disewa itu lebih besar dari enam meja kecil itu?

"Sisanya saya sewakan ke orang yang mau jualan makanan," katanya.

Karena itu Edward memiliki perusahaan lain. Namanya The Common. Kalau ada tempat yang melebihi 50 m2, The Common-lah yang menyewa.

The Common lantas menyewakan yang 50 m2 ke Kopi Kenangan. Selebihnya disewakan ke pedagang makanan.

Dalam dua tahun pertama Kopi Kenangan sudah mencapai 230 gerai dan bisa jualan tiga juta gelas sebulan. Berarti omset sebulannya sudah lebih Rp 50 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News