Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Tumbuh 70 Persen

Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Tumbuh 70 Persen
Kepala Subbidang Data Ekonomi Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementan, Abiyadun. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Implementasi kebijakan dan program terobosan peningkatan swasembada pangan di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara nyata telah meningkatkan produksi pangan strategis sekaligus kesejahteraan petani.

Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II hasil sinkronisasi BPS dengan Kementerian Pertanian (Kementan), produksi padi pada 2017 sebesar 81,3 juta ton atau naik 15 persen dibanding 2014.

Begitu pun produksi jagung 2017 sebesar 27,9 juta ton naik 37 persen, aneka cabai 1,90 juta ton naik 1,5 persen dan bawang merah 1,42 juta ton naik 15,3 persen dari tahun 2014.

Kemudian, data BPS menyebutkan jumlah penduduk miskin di pedesaan turun 842 ribu jiwa atau turun 4,7 persen dari semula Maret 2015 sebanyak 17,94 juta jiwa turun 17,10 juta jiwa pada Maret 2017.

Menurut Kepala Subbidang Data Ekonomi Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementan, Abiyadun, implementasi kebijakan dan program terobosan Mentan Amran tidak sebatas berdampak pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.

Hal yang mengejutkan yakni berdampak pada membaiknya kinerja neraca perdagangan sektor pertanian.

“Berdasarkan data BPS, nilai neraca perdagangan sektor pertanian Januari hingga Oktober 2017 sebesar USD 13,37 miliar atau tumbuh sebesar 70 persen dibanding periode yang sama di tahun 2016 yang nilainya hanya USD 7,86 miliar,” demikian jelasnya di Jakarta, Senin (4/12).

Abiyadun membeberkan, pertumbuhan neraca perdagangan sektor pertanian yang cukup besar ini dipengaruhi oleh volume ekspor yang tumbuh mencapai 22,57 persen. Bahkan volume impor turun 0,46 persen.

Implementasi kebijakan dan program terobosan Mentan Amran tidak sebatas berdampak pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News