Nestapa Dua TKI Perempuan asal Purwokerto di Arab Saudi
Sebelas Tahun tanpa Kabar, Ingin Pulang Gaji Ditahan
Selasa, 21 Juni 2011 – 08:08 WIB
Kisah sedih buruh migran Indonesia seakan tak ada habisnya. Dua buruh migran asal Purwokerto yang bekerja di Arab Saudi, Marsiyem dan Wahyuningsih, bertahun-tahun kesulitan untuk sekadar mengontak keluarga. Kini gaji mereka ditahan majikan, padahal kontrak kerja sudah habis.
TANGKAS PAMUJI, Purwokerto
TAK terkira kegembiraan keluarga Mustarjo Tulam saat menerima sebuah surat pada awal bulan ini. Maklum, surat itu dari Marsiyem, anak Mustarjo, yang sudah 11 tahun tak memberi kabar, apalagi pulang kampung.
Namun, tak ada alamat Marsiyem di Arab Saudi disertakan di surat tersebut. Hanya ada nomor telepon selulernya. Marsiyem pun meminta keluarga segera menelepon jika telah menerima surat tersebut.
Permintaan itu pun dipenuhi keluarga besarnya yang tinggal di Desa Losari, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Purwokerto. Pada 13 Juni lalu, Mustardjo menelepon putrinya yang berusia 33 tahun itu dan tersambung.
Kisah sedih buruh migran Indonesia seakan tak ada habisnya. Dua buruh migran asal Purwokerto yang bekerja di Arab Saudi, Marsiyem dan Wahyuningsih,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor