Nestapa Dua TKI Perempuan asal Purwokerto di Arab Saudi

Sebelas Tahun tanpa Kabar, Ingin Pulang Gaji Ditahan

Nestapa Dua TKI Perempuan asal Purwokerto di Arab Saudi
Nestapa Dua TKI Perempuan asal Purwokerto di Arab Saudi

Mustardjo menceritakan, Marsiyem dalam keadaan sehat. Marsiyem juga mengatakan pulang pada Agustus nanti atau selama Ramadan. Hanya persoalannya, gaji Marsiyem selama 11 tahun bekerja di keluarga itu belum dibayarkan.

"Marsiyem njaluk bali. Tapi, urung bisa. Gajine esig disemayani Agustus iki (Marsiyem ingin pulang. Tapi, belum bisa. Gaji Marsiyem masih dijanjikan dibayarkan Agustus 2011 ini)," ungkap Mustarjo yang tidak bisa berbahasa Indonesia itu dalam bahasa Banyumasan.

Meski gembira karena Marsiyem yang telah "hilang" 11 tahun terakhir memberi kabar, sang ibu, Kasem, 64, tetap sedih dan terus sakit-sakitan karena memikirkan si anak. Kasem sering sakit dan tak tenang tiap malam menjelang tidur.

Menurut Arsim, saudara kandung Marsiyem yang mendampingi Mustardjo saat memberikan testimoni di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perisai Kebenaran, Purwokerto, pihak keluarga kini menyerahkan sepenuhnya kepada LBH Perisai Kebenaran untuk mengurus proses pemulangan Marsiyem.

Kisah sedih buruh migran Indonesia seakan tak ada habisnya. Dua buruh migran asal Purwokerto yang bekerja di Arab Saudi, Marsiyem dan Wahyuningsih,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News