Ngacir dari Raqqa, ISIS Jadikan Warga Sipil Tameng Hidup
Dewan Sipil Raqqa dibantu para ketua suku di kota itu memang membuat kesepakatan dengan beberapa anggota ISIS agar mereka keluar baik-baik. Harapannya, jumlah korban jiwa bisa diminimalkan.
Sebab, masih banyak penduduk sipil yang terjebak di Raqqa dan tidak bisa melarikan diri akibat gempuran yang terjadi di mana-mana.
Pasukan koalisi AS sejatinya tidak setuju dengan kesepakatan tersebut dan memilih menghabisi ISIS dengan senjata yang mereka miliki.
’’Kami tidak selalu setuju sepenuhnya dengan mitra kami. Tapi, kami harus menghormati solusi yang mereka ambil,’’ ujar Dillon.
SDF menyerbu Raqqa sejak 6 Juni lalu. Sebelumnya, mereka melakukan operasi di sekitarnya untuk mengisolasi kota tersebut. Raqqa adalah kota pertama di Syria yang jatuh ke tangan ISIS saat mereka mendeklarasikan diri.
Penduduk Raqqa harus membayar mahal atas pendudukan ISIS dan serangan untuk kembali merebut kota itu. Saat masih dikuasai ISIS, mereka ketir-ketir dengan kesadisan militan tersebut.
Namun, ketika operasi pengambilalihan diluncurkan, Raqqa luluh lantak akibat bom yang terus dijatuhkan dari udara. Ribuan penduduk Raqqa sudah melarikan diri dan ratusan lainnya berakhir dengan kehilangan nyawa. (Reuters/AFP/sha/c15/sof)
Pasukan oposisi Suriah bersama Amerika Serikat berhasil memukul sisa-sisa pasukan ISIS dari Raqqa
Redaktur & Reporter : Adil
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Konflik Timur Tengah: Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pasokan Minyak dari Negara Lain
- Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Kuat Hadapi Dinamika Geopolitik Timur Tengah
- Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur