Ngelus Dada...Beras Kayak Gini Diberikan ke Warga Miskin

Ngelus Dada...Beras Kayak Gini Diberikan ke Warga Miskin
Kepala Desa Dermasuci Mulyanto menunjukkan raskin dari Bulog yang tidak layak konsumsi. Foto: Yerry Novel/Radar Tegal/JPNN

Saat dikonfirmasi atas temuan tersebut, Bulog malah menuding banyaknya gudang di titik distribusi yang tidak steril dan lamanya masyarakat mengambil sebagai penyebab buruknya kondisi raskin.

”Setiap raskin yang akan disalurkan pasti dicek dan ricek dulu di gudang. Saat sampai di titik-titik distribusi, kondisi raskin juga dicek petugas desa setempat. Seharusnya sudah ketahuan dari awal,” terang Sekretaris Perusahaan Bulog Djoni Nur Ashari saat dihubungi Jumat (13/3).

Yang sering terjadi, lanjut Djoni, raskin yang disimpan di gudang balai desa rusak gara-gara tempat yang tidak bersih.

”Sering kali kami temukan di balai desa (raskin) ditaruh begitu saja. Di ruangan yang kurang higienis. Mungkin di situ kutu masuk, kena debu-kerikil, atau udaranya lembap karena musim hujan sehingga berjamur,” tukasnya.

Djoni menerangkan, lama penyimpanan raskin di gudang Bulog tiga hingga enam bulan. Namun, raskin selalu mendapat perawatan berkala sehingga kualitasnya terjaga. ”Sebulan sekali dilakukan spray, disemprot pakai bahan tertentu, supaya tidak ada gurem,” jelasnya.

Jawaban senada disampaikan Kepala Bulog Divre Jatim Witono. Dia mengatakan, di Jatim sendiri temuan raskin tidak berkualitas termasuk rendah. Kendati demikian, pihaknya tidak menampik fakta bahwa masih dijumpai raskin yang buruk. ”Tapi, tiap ada temuan raskin yang buruk, kami segera melakukan penggantian,” ujarnya.

Penyaluran raskin tiap bulan 42 ribu ton. Hingga sekarang pihaknya sudah menyalurkan sekitar 65 ribu ton. ”Nah, dari penyaluran tiap bulannya, paling hanya satu sampai dua karung yang dilakukan penggantian. Proses penggantian juga cepat. Maksimal keesokan harinya sudah diganti,” terangnya. (wir/res/c9/kim)


JAKARTA - Di berbagai daerah yang dijadikan target operasi penyaluran beras untuk warga miskin (raskin), selalu muncul sejumlah keluhan soal jeleknya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News