Ngeri! Ekonom Ingatkan Pemerintah Pada Syok Taper Tantrum 2013: Harus Jadi Pelajaran Penting

Ngeri! Ekonom Ingatkan Pemerintah Pada Syok Taper Tantrum 2013: Harus Jadi Pelajaran Penting
Pemerintah diminta waspadai taper tantrum. Ilustrasi: Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat (Reuters)

Terakhir, pemerintah harus mendorong permintaan dan pertumbuhan kredit usaha sebelum tapering off terjadi untuk percepat pemulihan ekonomi.

Pasalnya, volatilitas kurs membuat impor naik signifikan dan memukul industri manufaktur yang bahan bakunya impor.

Pasalnya, Rupiah diperkirakan melemah Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per USD jika tapering off The Fed mulai awal 2022.

"Karena, ketika tapering off terjadi maka bank sentral cenderung naikan suku bunga yang berakibat pada mahalnya biaya pinjaman," tegas Bhima.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (12/8) bahwa klaim pengangguran sedikit menurun menjadi sebanyak 375 ribu klaim pada pekan lalu, lebih rendah dari konsensus 387 ribu.

Sementara kenaikan inflasi harga konsumen AS berhenti pada Juli di level 5,4 persen (yoy) atau sesuai dengan ekspektasi pasar.

Sebelumnya, Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida sebelumnya mengatakan bank sentral berada di jalur untuk memulai kenaikan suku bunga pada 2023 dengan kemungkinan pengumuman bertahap akhir tahun ini.

Richard bahkan memberikan sinyal pengurangan pembelian obligasi pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Semua tergantung bagaimana data tenaga kerja Negeri Paman Sam dalam beberapa bulan ke depan. (mcr10/jpnn)

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyarankan pemerintah segera mengambil langkah untuk meminimalisir risiko akibat tapering off atau pengetatan kebijakan The Fed.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News