Niatnya Memperingati Sumpah Pemuda, tetapi Memblokade Jalan, Bagaimana ini?
Mereka menduga cendrung lebih berpihak pada kepentingan politik, kelompok tertentu bahkan campur tangan dari orang yang berada dari luar negara.
"Secara kajian internal HMI Cabang Gowa Raya saat ini regulasi yang ada tidak lagi berbicara, maupun diterapkan," ujar Jendral lapangan aksi, Nur Ikram Nika dalam orasinya.
Pihaknya meminta pemerintah agar mewujudkan hukum berkeadilan, menolak adanya rencana amendemen Undang-undang Dasar 1945, menolak Omnibus Law, mencabut Undang-undang nomor 19 tahun 2019, menyetop tindakan represif dan menolak penghapusan BBM bersubsidi.
"Kami juga mendesak pemerintah segera menyelesaikan penanganan COVID-19, menuntaskan pelanggaran HAM berat."
"Kemudian, menjamin hak kesehatan di tengah pandemi serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mewujudkan pendidikan gratis dan menghentikan pembungkaman masyarakat sipil," kata Korlap Aksi Razak Usman menambahkan.
Hingga berita ini diturunkan, aksi pemblokiran di Jalan Sultan Alauddin disertai pembakaran ban bekas masih berlangsung, dengan menahan mobil tronton sebagai tempat berorasi.
Polisi terlihat masih berjaga jaga di lokasi aksi.
Sejumlah pengendara yang terjebak kemacetan mengeluhkan aksi pemblokiran dua arah lajur di Jalan Sultan Alauddin menuju arah Jalan Andi Pangeran Pettarani tersebut.
Niat para generasi penerus bangsa ini memperingati Sumpah Pemuda, tetapi mereka malah memblokade jalan, bagaimana ini?
- Respons Usulan Debat Capres-Cawapres Berbahasa Inggris, Hasto: Mereka Lupa Itu dengan Sumpah Pemuda
- Kepala BPIP Menggugah Semangat Nasionalisme Masyarakat Ambon Lewat Acara Ini
- BPKH Hajj Run & Fun Walk Gelorakan Berhaji Sejak Muda di Momen Sumpah Pemuda
- Relawan Sintawati Gelar Aksi Sosial dan Kemanusiaan di Jakarta
- Refleksi Sumpah Pemuda, AMP Dorong Pemuda Aktif Berjuang & Menjaga Budaya
- GMC dan Milenial Bogor Refleksikan Semangat Sumpah Pemuda di Hari Lahir Ganjar