Nikmati Singkong Bakar, Membaca Alquran di Tengah Sawah
Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia
Ida mengawali semuanya pada September 2016. Perempuan kelahiran 5 Desember 1987 itu memang berasal dari Mataram.
Sedangkan Desa Setanggor adalah tempat tinggal sang nenek sehingga desa tersebut juga bukan hal yang asing baginya.
Hampir bersamaan dengan keluarganya Pergub 51/2016 tentang Wisata Halal, Ida terpikir ikut menyukseskan program Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi itu.
”Di Setanggor 90 persen perempuan penenun dan 90 persennya petani. Di sini juga ada wisata seni budaya, ada tarian gendang beleq. Jadi, saya terpikir, kenapa desa ini tidak dijadikan tujuan menarik bagi wisman,” ungkapnya.
Akhirnya, dengan merogoh kocek pribadi Rp 20 juta, Ida yang memang pengusaha mulai membangun konsep desa wisata halal di Setanggor pada pertengahan 2016.
Dia mempersiapkan beberapa infrastruktur pendukung sekaligus mematangkan konsep 14 spot wisata yang menjadi unggulan.
”Modal awal pribadi, kita bikin sejumlah beruga (semacam balai pertemuan, Red). Kemudian membikin gapura, beberapa aksesori pendukung, dan papan-papan nama spot wisata di tiap dusun,” katanya.
Sejak awal, anak pertama di antara tiga bersaudara itu sudah menerapkan konsep halal. Yakni, melarang riba di lingkungan desa.
Wisata halal. Para turis diajak menikmati singkong bakar yang dicabut sendiri, serta menikmati wisata religi, yakni membaca Alquran di tengah sawah.
- Satu per Satu Para Penjahat di Lombok Ditangkap
- Lewat Konser Amal, Musisi Muda Sumbang Bantuan buat Anak-Anak Sekolah di Lombok Utara
- Bamsoet Pastikan Indonesia Gelar 2 Seri MXGP 2024 di Sumbawa & Lombok
- Fery Farhati dan Mutiara Baswedan Kunjungi Desa Adat Sade di Lombok
- Tiba di Lombok, Anies Berdialog Pakai Bahasa Inggris dengan Seorang Bocah
- Cheria Holiday Meramaikan Wisata Halal di Yogyakarta